Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Haguro |
Asal nama | Gunung Haguro |
Dipesan | 1924 |
Pembangun | Mitsubishi shipyard, Nagasaki |
Pasang lunas | 16 Maret 1925 |
Diluncurkan | 24 Maret 1928 |
Mulai berlayar | 25 April 1929 |
Dicoret | 20 Juni 1945 |
Nasib | Tenggelam di Selat Malaka pada 16 Mei 1945 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal penjelajah kelas-Myōkō |
Berat benaman | 13.300 ton panjang (13.500 t) |
Panjang | 2.017 m (6.617 ft 5 in) |
Lebar | 2.073 m (6.801 ft 2 in) |
Sarat air | 632 m (2.073 ft 6 in) |
Tenaga | 130.000 shp (97.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 36 kn (41 mph; 67 km/h) |
Jangkauan | 8.000 nmi (15.000 km) pada 14 kn (16 mph; 26 km/h) |
Awak kapal | 773 orang |
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 2 × pesawat terbang apung |
Fasilitas penerbangan | 1 × katapel pesawat terbang |
Catatan dinas | |
---|---|
Bagian dari: | Kekaisaran Jepang |
Operasi: |
|
Haguro (羽黒) adalah sebuah kapal penjelajah berat milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang beraksi di Perang Dunia II. Ia lahir dan juga pertama kali dinamakan pada 24 Maret 1928 di Nagasaki, dan merupakan anak ketiga dari empat bersaudari kelas Myōkō. Meskipun catatan sejarah tentangnya tidak begitu lengkap, tetapi ia dapat dikategorikan sebagai salah satu kapal penjelajah yang memiliki catatan karier militer paling signifikan dalam sejarah pertempuran laut Jepang, dengan total sembilan pertempuran laut yang besar selama Perang Dunia 2.